Pasar Notebook Terus Membesar

Pasar pengguna komputer jinjing atau notebook di Indonesia terus bertambah. Menurut hasil riset terbaru International Data Corporation (IDC), penjualan notebook kuartal II-2010 di Indonesia mencapai 1,1 juta unit, naik 40 persen dari kuartal II-2009. Total penjualan notebook pada kuartal I-2010 mencapai total 2,18 juta unit. Naik 32,46 persen dibanding kuartal I-2009.

 
Dari data tersebut, penjualan notebook terbanyak untuk segmen low end, kisaran harga 400 dollar AS, yaitu sebanyak 45 persen dari total penjualan. Notebook harga 400-500 dollar AS menguasai 30 persen pasar, dan notebook seharga di atas 700 dollar AS per unit menguasai sisanya.

IDC memprediksi pasar notebook Indonesia akan mencapai 6 juta unit tahun 2011. Sampai tahun 2015, IDC juga memprediksi pasar notebook di Indonesia akan menjadi yang terbesar se Asia Tenggara.
Toshiba, produsen notebook asal Jepang, Toshiba, terus memperkuat penetrasi pasarnya di Indonesia. Terutama di kota-kota besar di Indonesia di luar Jakarta seperti Medan, Makassar, dan Surabaya.
Caranya, produsen komputer jinjing itu menambah jumlah distributor utamanya menjadi dua. "Indonesia adalah negeri yang sangat luas, maka kami membutuhkan partner yang memiliki jaringan yang kuat di daerah," terang Masanabu Honda, Asisten General Manager Toshiba Company System Singapura, akhir pekan lalu.
la memprediksi, penjualan notebook di Indor esia pada periode Oktober-Desember 2010 akan mencapai 1,4 juta unit. Sayang, ia tak merinci target penjualan Toshiba di Indonesia tahun depan.



sumber : kompas

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Ajaib, Pajak Google Cuma 2,4 Persen

Mengakali laporan keuangan demi menghindari pungutan pajak yang besar tidak harus terpaksa dilakukan secara ilegal. Kiat menghindari pajak besar pun dilakukan Google sehingga perusahaan internet raksasa itu bisa menghemat pengeluaran pajak sampai 3,1 miliar dollar AS dalam tiga tahun terakhir atau 26 persen pendapatan tahun lalu.

Penghematan tersebut sebenarnya hanya untuk pendapatan di luar AS. Di Negeri Paman Sam sendiri, Google kena pajak tahunan 35 persen. Untuk menghindari pajak dari pendapatannya di luar AS, Google mendistribusikan pendapatan ke beberapa negara. Pengalihan keuntungan Google ke negara lain dilakukan secara legal berdasarkan ketentuan dengan memanfaatkan aturan yang sering disebut Double Irish dan Dutch Sandwich.

Pendapatan iklan online yang diperoleh dari Inggris yang terkenal menerapkan pajak tinggi hingga 28 persen dan negara Eropa lainnya langsung dialihkan ke Irlandia yang mengenakan pajak 12,5 persen. Namun, tak sampai dipotong pajak, pendapatan tersebut dilarikan ke Belanda yang pajaknya rendah dan akhirnya hampir 100 persen dicatat di Bermuda yang pajaknya paling rendah.

"Sebuah keajaiban bila beban pajak Google serendah itu," ujar Martin A Sullivan, pakar pajak yang pernah bekerja di lembaga keuangan Negeri Paman Sam, dikutip Bloomberg, Jumat (22/10/2010). "Kita tahu, perusahaan ini beroperasi secara global, sebagian besar di negara-negara dengan pungutan pajak di atas 20 persen."

Namun, hingga saat ini, upaya Google menghindari beban pajak tinggi belum dinilai sebagai tindakan pelanggaran dalam ketentuan perpajakan. "Upaya Google tersebut sama seperti ribuan korporasi global lain yang beroperasi di berbagai bidang industri," kata juru bicara Google yang berbasis di Mountain View, California.

sumber : kompas

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Bocah Ini Bisa Meninggal Jika Tertawa

Setiap ibu pasti menginginkan anaknya bisa selalu menunjukkan emosi baik tertawa ataupun menangis. Tetapi, tidak bagi Tina Cleveland. Ibu berusia 42 itu harus menjaga anak balitanya, Holly, agar tidak terlalu emosi dan di luar kontrol karena bisa membuat jantungnya berhenti.

Holly, yang berusia dua tahun mengalami kondisi yang disebut "Reflex Anoxic Seizures" (RAS). Hal ini disebabkan oleh kondisi kurangnya darah dari jantung ke otak. Kesal, nyeri, kelelahan atau kegembiraan dapat memicu serangan jantung dan menewaskan Holly, ia akan berhenti bernapas selama 20 detik. Sebelum terdiagnosis terkena RAS, Tina memberitahu Holly agar tidak nakal dan menahan napasnya saat sedang tantrum (mengamuk).

"Seringkali orang berpikir dia menahan napas karena marah, tetapi itu terjadi karena kondisi jantungnya," kata Tina, seperti dikutip dari The Sun.

Belum adanya perawatan khusus dan obat untuk Holly. Tina dan suaminya Ray hanya bisa mencegah agar Holly tidak terlalu lelah secara fisik maupun emosi. Karena, jika Holly terlalu sedih atau terlalu senang jantungnya bisa berhenti tiba-tiba.

"Saat dokter mengatakan aku harus membuat Holly tidak terlalu senang dan sedih, aku merasa terkejut. Karena hanya itulah yang dilakukan balita," kata Tina menambahkan.

Pada Oktober tahun lalu, ketika usia Holly 20 bulan, Tina dan Ray meminta adiknya, Nicola, untuk menjaga Holly dan anak laki-laki mereka Ryan. Tapi, ketika Tina dan Ray kembali ke rumah mereka ada pesan dari anak tiri Nicola, Alex yang mengatakan sesuatu yang buruk telah terjadi.

Ray menjelaskan,  Holly pingsan dan berhenti bernapas. Ketika di rumah sakit, suster menjelaskan, Holly sempat tidak bernapas selama beberapa waktu. Gadis kecil ini langsung dimonitor untuk mengetahui kondisinya lebih detail.

"Holly dikeliling mesin bantu napas. Sangat menyedihkan, aku takut terjadi sesuatu pada putri kecilku," kata Tina.

Dokter mengatakan pernah ada kondisi seperti yang dialami Holly. Hari berikutnya Holly didiagnosis dengan RAS dan Tina terkejut karena dokter mengatakan bahwa dia tidak menahan napas karena marah dan menderita kejang karena kekurangan suplai darah ke otak. Gejala kejang dan henti napas yang terjadi pada Holly rata-rata satu hingga tiga kali dalam seminggu.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS